Seorang Pemimpin Harus Punya Hati Nurani

Published 01/11/2010 | By Wibowo Tunardy

 Negara kita sedang dilanda duka yang sangat mendalam. Ada begitu banyak bencana alam yang terjadi. Mulai dari banjir di Wasior, tsunami di Kepulauan Mentawai, hingga letusan Gunung Merapi. Yang lebih memprihatinkan lagi, hingga saat ini lumpur lapindo belum kering, demikian pula dengan air mata para korbannya. Kita hanya bisa mengelus dada melihat tingkah laku para pemimpin negeri ini yang sibuk tour study ke luar negeri. Saya tidak menyebutnya study tour sebab aktivitas ini lebih banyak tour-nya daripada study-nya.

Tour study belum seberapa. Ada yang lebih menyakitkan, yaitu pernyataan pers yang dirilis oleh salah satu anggota lembaga legislatif. Pernyataan pers ini sangat menyakitkan hati rakyat. Anggota dewan yang terhormat ini mengatakan: “Kalau sudah difasilitasi tetap tidak bersedia, seperti kasus Mbah Maridjan, sudah akan dievakuasi tapi menolak, maka risiko tersebut sudah menjadi tanggung jawab pribadi. Walaupun ada kewajiban kita untuk memaksa demi nyawa manusia. Demikian juga Pulau Mentawai, kalau tidak mau direlokasi, konsekuensi tinggal di tepi pantai yang rentan gempa pasti ada saatnya kena tsunami lagi.” (kompas.com)

Di saat orang lain sedang menghibur korban, anggota dewan yang terhormat ini malah menyalahkan korban. Saya lebih suka mendengar beliau kentut daripada mengucapkan pernyataan pers tersebut. Anggota legislatif yang lain pun tak jauh beda. Menolong korban bencana hanya untuk berkampanye. (vivanews.com) Lembaga eksekutif pun demikian. Mengunjungi korban hanya demi politik pencitraan.

Mau jadi apa negeri ini? Ada baiknya para pimpinan negeri kita berkaca kepada Sebastian Pinera, Presiden Cile. Demi menyelamatkan nyawa 33 penambang yang terjebak, ia rela mengeluarkan biaya 210 milyar rupiah. (kompas.com) Bandingkan dengan korban bencana di Indonesia. Ratusan nyawa seperti tidak ada artinya bagi para pemimpin kita.

Kita hanya bisa bertanya, di mana hati nurani para pemimpin negeri ini? Apakah mereka masih punya rasa iba terhadap rakyatnya? Mari kita berdoa untuk Indonesia, khususnya untuk para pemimpinnya. Mari kita berdoa agar para pemimpin negeri ini diberi Hati Nurani.

Artikel Terkait