Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati dan melindungi perjuangan yang tulus dan ikhlas ini demi masa depan Indonesia yang kita cintai bersama.
- Menjawab kepedulian dan kecintaan yang mendalam terhadap nasib negara dan bangsa.
- Menjamin kepastian masa depan bangsa Indonesia yang saat ini tidak jelas arahnya.
- Merekonstruksi model kepemimpinan masa depan yang lebih memahami hati nurani rakyat, serta memiliki sifat-sifat jujur, tegas, berani, dan berkemampuan.
- Mewujudkan semangat sebagaimana yang ditempuh para pendahulu kita, berhimpun bersama untuk menyelamatkan bangsa.
- Merespons persoalan bangsa yang terlalu kompleks dibutuhkan solusi strategis, yaitu berpolitik dengan hati nurani untuk memperjuangkan kebenaran.
- Membangun kekuatan politik yang tidak berorientasi pada kekuasaan semata, namun dengan spirit ke-Tuhanan guna kemaslahatan/kebaikan.
Lambang terdiri dari warna putih, merah, hitam dan coklat tanah.
a. Warna putih bermakna kesucian dalam mengemban amanah hati nurani rakyat.
b. Warna merah bermakna keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan perjuangan.
c. Warna coklat tanah bermakna kearifan dalam mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat.
d. Warna hitam bermakna keteguhan hati dan ketegasan sikap dalam mencapai cita-cita perjuangan.
Arti simbol pada lambang:
a. Anak panah bersudut lima melambangkan cita-cita yang akan dicapai berlandaskan Pancasila.
b. Tulisan HANURA di tengah anak panah melambangkan derap langkah perjuangan Partai yang selalu bergerak maju mengemban amanah hati nurani rakyat.
- Ketakwaan; dalam gerak langkahnya senantiasa mendasarkan pada nilai etika dan moralitas atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Kemandirian; pribadi yang bermartabat dengan mengutamakan sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk keunggulan bangsa, tanpa harus bergantung pada pihak lain dan terbebas dari intervensi pihak asing.
- Kebersamaan; selalu menjalin keharmonisan dari keberagaman etnis, suku, agama, bahasa, dan adat istiadat.
- Kerakyatan; peka dan tanggap terhadap aspirasi, tuntutan, kondisi, dan harapan rakyat serta konsisten dalam memperjuangkannya.
- Kesederhanaan; selalu mengedepankan sikap dan perilaku yang bersahaja.
# Kemandirian Bangsa
- Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui penyelenggaraan negara yang demokratis, transparan, akuntabel, dengan senantiasa berdasar pada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Melahirkan pemimpin yang bertakwa, jujur, berani, tegas, dan berkemampuan, yang dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan hati nurani.
- Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang berkeadilan secara konsisten, sehingga dapat menghadirkan kepastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Membangun sumber daya manusia yang sehat dan terdidik yang didasari akhlak dan moral yang baik serta memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kaum perempuan dan pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
- Membangun ekonomi nasional yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan serta membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.
- Memberantas korupsi secara total dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan bermartabat.
- Mengembangkan Otonomi Daerah untuk lebih memacu pembangunan di seluruh tanah air dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Partai membangun organisasi yang solid dan merakyat di semua tingkatan.
- Melakukan rekrutmen dan kaderisasi serta upaya-upaya taktis dan strategis untuk memenangkan perebutan hati rakyat, pemilu legislatif, pemilihan presiden/wakil presiden dan pemilihan kepala daerah/wakil kepala daerah.
- Untuk melaksanakan misi partai dalam rangka mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat.
- Kebalikan partai organik adalah partai mesin, yaitu partai yang hanya bergerak kalau ada instruksi dan pasokan bahan bakar dari pusat. Partai semacam ini bukan partai perjuangan, bukan partai pengabdian. Fondasinya rapuh, semangatnya diukur dari fulus semata.
- Partai organik adalah seperti jamur yang tumbuh di mana saja dalam keadaan bagaimana pun juga, mampu menghidupi dirinya sendiri dengan memanfaatkan lingkungannya.
- Pusat partai telah menyediakan dukungan awal dan bibit unggul yang dipercaya rakyat akan membantu kesejahteraan, selanjutnya ditanam, dirawat, dan dipanen oleh para pengurus partai di seluruh daerah.
- Pusat partai tetap menyiapkan berbagai sarana dan cadangan yang cukup untuk menghadapi kondisi yang tak terduga, terutama menghadapi event penting.
- Partai HANURA bukan mesin politik maka ia akan terus bergerak dan tumbuh, tanpa harus menunggu petunjuk serta dukungan dari pusat.
- NKRI, Pancasila, serta UUD 1945 adalah kesepakatan kolektif bangsa yang harus dipertahankan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
- Apabila ada niat melakukan penyempurnaan UUD 1945 harus melalui kesepakatan kolektif bangsa dengan dibangun terlebih dahulu grand design yang komprehensif melalui uji sahih/uji publik yang kredibel.
- Penyempurnaan UUD 1945 bukan diserahkan semata-mata kepada kaum politisi, tetapi dilakukan bersama-sama dengan para arsitek konstitusi yang benar-benar ahli di bidangnya.
- Dalam catatan sejarah bangsa, mengutak-atik NKRI, Pancasila, dan UUD 1945 hanya akan menimbulkan perpecahan bangsa dan bukan menghasilkan kebaikan.
- Tingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota, tingkat kecamatan, tingkat desa/kelurahan, bahkan sampai RT/RW.
- Kepengurusan tingkat pusat terdiri dari Dewan Penasehat, Majelis Pakar, Dewan Pimpinan Pusat dan Organisasi Sayap.
- Para pengurus dipilih dari tokoh/kader partai yang memiliki komitmen terhadap perjuangan partai.
- Bagi para pengurus yang mengingkari komitmennya akan terus-menerus dilakukan penggantian secara terus-menerus.
- Reformasi memang telah memberikan kebebasan, namun harus dibayar mahal dengan hilangnya rasa persaudaraan sebagai bangsa, dan digantikan perasaan yang penuh kebencian, dendam, curiga, saling hujat, bertengkar satu dengan yang lain, bahkan terkadang saling menyerang antar anak bangsa.
- Keterpurukan ini tidak lain adalah buah dari nafsu yang tidak terbendung, yang tidak dapat dikendalikan.
- Lawan dari nafsu (dalam Islam disebut nafsu zulmani) adalah kekuatan hati nurani.
- Saatnya semua elemen bangsa diajak kembali menggunakan hati nuraninya dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
- Jika hati nurani mulai bicara maka sesama anak bangsa akan saling asih, asah, dan asuh, dan pada akhirnya akan terbangun suasana yang tertib, aman, dan sejahtera.
- Sadar akan pentingnya membangun bangsa yang berkualitas untuk berkompetisi di pentas global.
- Sanggup bekerja keras demi kemajuan bangsa.
- Berjuang melahirkan sumber daya manusia yang unggul.
- Meneguhkan kembali komitmen mengolah semua potensi sumber daya alam bagi kesejahteraan seluruh bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda