KELUARGA BESAR BAPAK H.WIRANTO,SH.

KELUARGA BESAR BAPAK H.WIRANTO,SH.
" Semoga senantiasa tetap dalam lindungan yang Maha Kuasa dan senantiasa menjadi Insan yang tersayang disisNya, Amin .

HANURA TAK KAN KHIANAT HIDUP MATI UNTUK RAKYAT

DPC. PARTAI HANURA KAB.BONE

Rabu, 20 April 2011

INTELEKTUALITAS DAN HATI NURANI

Kreativitas adalah bagian dari hidup. Proses kreativitas dimulai ketika seorang anak mulai mengeksplorasi diri dan lingkungannya sehingga nantinya ia akan menghasilkan suatu karya, apapun bentuknya. Apa yang terjadi ketika proses kreativitas itu terhambat atau bahkan dihambat? Tubuh akan terasa mati.
Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah bahwa ia memiliki akal dan hati nurani. Akal berguna dalam proses intelektualitas-yang salah satu bentuknya adalah kreativitas-sedangkan hati nurani yang akan memberi nilai positif atau negatif pada hasil intelektualitas tersebut. Ketika proses kreativitas individu terhambat dan dihambat, maka fungsi intelektualitasnya pun terhambat, itulah alasan mengapa saya mengatakan 'tubuh akan terasa mati jika intelektualitas kita dihentikan.' Akan tetapi tidak selamanya penghentian proses intelektualitas itu berdampak negatif. Di sinilah peran hati nurani dalam melengkapi keutuhan individu sebagai manusia.
Banyak prestasi di muka bumi yang sepertinya lepas dari hati nurani. Sangat disayangkan memang. Akan tetapi, realitas yang terjadi seringkali harus berbenturan dengan hati nurani. Ketika suatu seni-yang merupakan buah proses intelektualitas-begitu diagungkan, maka sisi nurani akan tersingkir tanpa disadari.

Fenomena penafian hati nurani sendiri tidak hanya terjadi dalam seni (seperti yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya), tetapi juga pada banyak perspektif kehidupan insani. Sebut saja politik, bisnis, kehidupan bermasyarakat, bahkan pada dunia akademisi yang notabene merupakan salah satu jalur penyambung tali hati nurani yang tampaknya hampir putus dari ikatan kehidupan dewasa ini.

Bukan tidak mungkin intelektualitas dan hati nurani berjalan beriringan. Justru dengan cara demikianlah peradaban manusia sebagai makhluk yang paling mulia tetap pada jalurnya yang beradab. Sama halnya dengan intelektualitas, sensitivitas hati nurani pun hendaknya dimulai sejak usia sangat dini. Menggunakan perspektif ini, maka seseorang baru dapat dikatakan individu seutuhnya hanya jika ia memiliki keduanya, intelektualitas dan hati nurani.@rifka nida


Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Komentar Anda

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Kontak Kami

Email : dpchanurabone@yahoo.com
Website / Blog : www.dpchanurabone.blogspot.com
Mobile : 085 255 466 155
BB : 2ad9d210
 

Buku Tamu

Main Menu

Cari Blog Ini

Pendapat Anda Tentang Partai Hanura

KREATIVITAS DESAIN

 

Makna Sebuah Perubahan

Cepat atau lambat, akan datang masa-masa kritis dalam kehidupan kita. Dan reaksi kita sesungguhnya sedikit atau banyak akan menentukan kualitas kebahagiaan dan sukses kita di masa depan. Sejak awal hidup kita, tiap-tiap diri sesungguhnya telah ditakdirkan untuk menjumpai bencana.

Lihatlah lebih cermat lagi, maka kita akan mendapati bahwa situasi krisis sesungguhnya adalah kesempatan untuk terus maju, atau berhenti. Perubahan dalam hidup kita bisa memberi kita “inspirasi” atau “keputusasaan”.

Berikanlah makna pada perubahan, dan transformasikan menjadi sesuatu yang berharga. Pertumbuhan kepribadian kita seharusnya adalah proses merespon perubahan secara positif.

Bebatuan yang berharga bukanlah sesuatu yang yang bisa kita gosok tanpa menimbulkan keretakan. Begitu juga hidup, jangan kita bilang kita sempurna tanpa melewati ujian.

Templates by BENGKEL SURYA BONE | Powered by {Admin & TELUK BONE