2010-09-21
Hari ini saya sedikit memahami apa rasa yang tercipta dari sebuah tindakan. Tindakan yang benar-benar membuat seseorang begitu menderita. Saya sedikit belajar dari sesuatu hal yang tanpa sengaja saya telah lakukan.
Dan itu benar-benar terjadi hari ini, ketika kelas kami telah selesai dan dosen telah meninggalkan kelas kami, mahasiswa lain sedang berkumpul dan membahas tugas-tugas. Sementara saya terduduk sendiri di dekat jendela dan memandang bebas keluar kelas yang penuh dengan pohon-pohon..
Tanpa aku sadari, tiba-tiba mataku bergerak kearah sudut jendela, dan di sana ada jaring laba-laba, sedangkan laba-laba kecilnya terlihat seolah tertidur lelap di sana. pikiranku mulai kacau, otak sarafku langsung memerintah tanganku untuk menangkap laba-laba kecil tersebut. Aku menangkapnya dan meletakkanya di atas tanganku. Laba-laba kecil itu begitu terkejut hingga dia tidak mampu bergerak dan hanya terdiam di telapak tanganku. Laba-laba itu terlihat seolah-olah sedang bermanja-manja di sana, bahkan aku hanya berpikir kalau dia itu sedang mencoba untuk menghibur aku dengan kelucuanya.. setidaknya itulah yang saya pikirkan.
saya langsung teringat dengan masa kecil saya, ketika saya dan teman-teman saya asik berburu laba-laba kecil, kamudian kami mematahkan kakinya secara bersamaan..kaki-kaki laba-laba kecil tersebuat akan bergerak seperti jarum detik jam, dan itulah yang dulu sering kami perlombakan,, kaki laba-laba siapa yang paling lama bergerak itulah pemenangnya.
Ketika saya teringat hal itu, saya langsung mematahkan kaki laba-laba kecil tersebut dan meletakkanya di atas telapak tanganku yang satunya lagi, kaki itu langsung bergerak bagaikan jarum detik jam, aku tersenyum,,,setidaknya aku merasa terhibur, karena kaki-kaki yang bergerak lucu itu mampu membuat aku mengingat masa kecilku dulu, tak beberapa lama kaki itupun berhenti.
Setelah kaki itu berhenti aku mematahkan kakinya satu lagi dan meletakkanya di telapak tanganku, sementara laba-laba kecil itu kukembalikan pada jaringnya. Aku kembali tersenyum melihat kaki yang menari-nari itu sampai dia berhenti bergerak. Dan setelah itu aku melihat laba-laba kecil itu tetap berdiam di jaringanya. “dasar laba-laba, bukanya lari malah tetap di situ” itulah yang terpikir oleh kepalaku,,,
Sejenak aku puas dengan permainanku,,,mematahkan kaki laba-laba dan melihat kaki itu seoalah menari di tanganku,,,dan kini aku terduduk dan mengingat kejadian lucu dlm pertandingan serupa yang dulu aku lakukan, tapi tiba-tiba aku terkejut ketika laba-laba kecil tadi datang ke arah tanganku dengan tertatih-tatih,,,,aku tidak tahu apa yang dia lakukan,,,”mungkinkah dia merasa senang kalau aku mencabuti kakinya,,? Ya sudahlah kalau itu mau mu” pikiran itu membuat aku kembali beraksi dan mematahkan kaki-kaki laba-laba kecil itu dan menyaksikannya bergerak-gerak kecil di tanganku,,,aku tersenyum dan tertawa,,merasa itu sangat lucu…
Dan saat aku dalam kegembiraan itu,,,aku baru sadar kalau kaki laba-laba itu sudah habis, tinggal 2 kaki kecilnya yang bergerak-gerak seoalah mengarut kepalanya,,aku tidak akan mencabut kaki kecil itu, karena kaki itu memang tdk akan bergerak kalaupun telah di patahkan..
Katika aku mau melemparkan laba-laba itu keluar jendela, tiba-tiba aku melihat kedua kaki kecil tadi seolah-olah di satukan seperti tangan orang yang sedang menyembah,,,kepala laba-laba itu terlihat mengeleng-geleng seolah-olah sedang merasa kesakitan,,,dan mulutnya terbuka lebar seolah-olah sedang menjerit…
Benar-benar aneh,,,”laba-laba ini pengen di bunuh” itulah yang terlintas di kepalaku hingga aku menekan kuat laba-laba itu hingga hancur dan melemparkanya keluar…
“terimakasih,,,ketika kamu mencabut satu kakiku,,aku masih berpikir kalau kamu akan segerah melepaskanku, dan aku berjanji akan meneruskan hidupku,,,tapi aku salah,,,ternyata kamu mematahan kakiku satu lagi,,,dan aku menyerah,,,aku tidak akan bisa hidup lagi,,,,kedua kaki panjang itulah yang menghidupi aku selama ini,,,yang merakit jaringku hingga aku bisa makan,,,karena itu aku datang ke tanganmu, supaya sekalian kamu juga mencabut semua kakiku dan membunuh aku”
Aku terkejut, terkejut ketika suara itu terdengar di telingaku,,,
Aku langsung terdiam,,,sesuatu terjadi di dalam hatiku,,,sesuatu yang seolah-olah mengikat jantungku hingga dia tidak bisa berdenyut…sebuah rasa sakit terbayang di kepalaku,,,,rasa sakit seolah-olah kakiku sedang di patahkan,,,rasa sakit ketika orang yang mematahkan kakiku menyaksikan dan menjadikanya sebuah hiburan,,,,
Aku tersadar,,,sesuatu yang sangat berat menimpaku,,,sesuatu yang datang ketika aku menerjemahkan tingkahku pada kaki-kaki laba-laba yang terlihat lucu tadi,,,ternyata dia sedang menahan sakit yang luar biasa hingga dia bergerak dan bergerak meliuk-liukan kaki itu,,,
ternyata menyakiti dan disakiti itu punya rasa yang sama, sama-sama tidak menyenangkan,,,walau sensasi yang muncul ketika kita menyakiti atau setidaknya telah membalaskan dendam kita sangat indah,,,tapi pastinya ada sebuah rasa yang kadang-kadang tidak diterjemahkan, rasa yang membuat hati nurani kita jadi tidak nyaman,,,,,
karena hukum tidaklah hanya external saja,,,,,tapi cobalah untuk mengenal hukum internal yang ada dalam tubuhmu,,,,bukan hakim atau jaksa dalam persidangan biasa,,,atau hukum alam yang mungkin menyentak kita dengan petirnya tapi yang satu ini adalah HUKUM HATI NURANI, dimana jaksa adalh hati nurani kita sendiri,,,,
semoga setelah membaca pengalaman ini,,,kita bisa sedikit memahami kalau menyakiti dan disakiti itu memang punya rasa yang sama, bedangya menyakiti dihukum oleh hati nurani yang sangat sulit untuk di hentikan sementara “disakiti” dihukum external yang bisa sembuh dengan sangat cepat dan malah mendapat hadiah ‘ketegaran’ dari hati nurani…
terimakasih,,,,
Postingan
mantap
BalasHapus